Kopi, Tambhul, dan Bherkat
Posted by Abd. Warits Ilham |  at 10.44
No comments
Setiap
kali ada acara selametan atau hajatan tertentu (masyarakat madura biasa
menyebutnya Karjheh atau Onjengan), bagi masyarakat madura menyajikan Kopi,
Tambhul, dan Bherkat merupakan menu wajib yang harus disajikan.
Tanpa ketiganya, semeriah apa pun acara itu, nampak suasana hajatan kurang
sempurna dan tidak hikmat.
Secara
umum, setiap orang yang menghadiri Onjhengan mendapatkan beberapa
hidangan antara lain: Kopi, Rokok, dan Tambhul; sebagai sajian pembuka,
kemudian Nasi lengkap dengan lauknya; sebagai sajian inti, lalu diakhiri dengan
sajian penutup berupa Es Podheng dan Bherkat yang biasa dibawa
pulang sebagai oleh-oleh bagi keluarga dirumah.
Semua
hidangan tersebut, memiliki cara tersendiri dalam menghidangkannya. Untuk
menghidangkan kopi, setiap tamu dipersilahkan memilih tempat duduk dulu
berdasarkan petunjuk penerima tamu, baru kemudian petugas penghidang kopi
dengan cara bersimpuh di depan tamu tersebut lalu memberinya secangkir kopi.
Berturut-turut setelah itu, petugas rokok datang menghampiri tamu yang baru
saja mendapatkan kopi lalu dilanjutkan oleh petugas penyajian tambhul untuk
diselipkan pada sisi cangkir kopi milik tamu tersebut.
Masa
kecil saya dulu, saya selalu merasa senang ketika tahu bahwa kakek sedang kaonjhengan.
Saya pun rela tidur lebih malam, meski mata sudah sangat mengantuk, hanya untuk
melihat isi bherkat yang beliau bawa pulang. Meski isinya sudah dapat
saya tebak, misalnya berisi: nasi bersama beberapa potong masakan daging sapi,
ayam atau kambing lengkap dengan kuah kuningnya, terkadang juga ada telor
matang, dan beberapa jenis jajanan desa sebagai pelengkap isi menu bherkat
tersebut. Rasanya, Nasi dalam bherkat itu cita rasanya terasa lebih
nikmat dan sedap ketimbang nasi yang setiap hari kami makan di rumah. Padahal
saya meyakini tidak ada yang berbeda dalam hal itu.
“Bherkat
rea benni kakanan bhensaromben, lha mare epangaji’i, mare abecaen pattehah,
mare ebecaen shalawat, deddi sapa’a bheih oreng se ngakan bherkat odhi’na
bhekal ngaolle kabherkathen dheri pangeran, bhen odhi’na bhekal samporna” (Bherkat bukanlah
menu makanan sembarangan, makanan tersebut sudah dibacakan fatihah, dan
shalawat, karena itu siapapun yang makan isi menu dalam Bherkat kehidupannya
akan mendapat keberkahan dari Tuhan berupa kehidupan yang sempurna) itulah
penjelasana kakek yang selalu saya degan setiap kali menikmati bherkat yang
beliau bawa pulang.
Dulu,
saya hanya manggut-maggut saja mendengarkan petuah kakek itu, saya pun
berkeyakinan akan kebenaran kalimat sederhana tersebut, tanpa sedikit pun
bertanya bagaimana bisa, hanya dengan memakan bherkat lalu orang itu
akan mendapatkan kesempurnaan dalam hidupnya.
Baru
setelah saya membaca karya Agus Musthafa dan mendengar pidato ilmiah Harun
Nasution saya pun paham, bahwa ada perbedaan struktur makanan antara yang
dibacakan shalawat atau ayat al-qur’an dengan makanan yang tidak dibacakan
syalawat dan al-qur’an. Dijelaskan, bahwa makanan yang dibacakan ayat al-qur’an
terhindar dari energi negatif yang memang selalu melingkupi kehidupan ini.
Mungkin ini pula lah, salah satu alasan mengapa setiap kali hendak makan,
manusia diwajibkan membaca basmalah.
Pangong-ngangan
Madura, 17 April 2013
Salam
Pangestoh
Catatan:
Tambhul
: semacam kue khas masyarakat madura,
biasa siajikan bersamaan dengan kopi
Bherkat :
oleh-oleh yang dibungkus plastik untuk dibawa pulang oleh setiap orang
yang menghadiri onjhengan, didalamnya terdapat nasi lengkap dengan lauk, juga
beberapa kue yang di jadikan Tambhul.
Onjhengan :
sebutan untuk hajatan tertentu di masyarakat madura.
Es
Podheng :
minuman dingin racikan dari beberapa buah-buahan, semisal semangka,
melon, atau dan adonan agar-agar.
Arits Ilham
Orang sederhana, cenderung merasa kekurangan, tidak pernah puas dengan proses belajar yang telah dilakukanya. Baginya, tidak ada kata berhenti untuk sebuah pembelajaran, salah satu konsep hidupnya, belajar terus menerus meski berulang kali mengantarkannya pada kesalahan dan kekalahan. Tekadnya, berupaya memberikan senyum kesejukan pada orang lain.
Langganan
Jika ingin berlangganan tulisan di blog ini, silahkan pasang email Anda di kolom berikut
Bagikan ke
Tulisan Terkait
0 komentar: