Kreatifitas Menulis Dosen Masih di Pertanyakan

Posted by Abd. Warits Ilham  |  at  11.29 No comments

Kreatifitas Menulis Dosen Masih di Pertanyakan
Oleh A. Warit Ilham®

Dizaman ini apabila ada seorang Dosen yang belum mampu menulis maka kwalitas ke-Dosen-annya pantas kita pertanyakan? Mengapa?
Dosen yang setiap harinya bergelut dengan pemikiran dan berkutat dengan buku-buku bacaan tentunya akan menemukan banyak ide dalam perenungan yang ia lakukan, sangat mustahil apabila dalam setiap aktifitas pengajaran yang ia lakukan tidak menemukan sebuah fenomena yang membuat dirinya melakukan perenenugan yang panjang sehingga ia merasa perlu untuk mencari dan meneliti berbagai literatur yang terkait sampai akhirnya ia menemukan satu kesimpulan baru sebagai solusi atas febomena tersebut.
Begitulah mugkin salah satu dari sekian deretan profil Seorang dosen yang baik. kecuali apabila status dosennya ia dapatkan dengan membeli pada satu perguruan sehingga dalam prosesnya tidak memerlukan satu keahlian dalam dirinya. Dengan begitu walupun dia tidak mampu berbuat apa-apa masih bisa menbanggakan statusnya sebagai dosen.
Jika kita bandingkan tugas seorang guru dengan dosen secara umum memang tidak ada perbedaan. Lebihnya dosen di tuntut untuk menemukan hal-hal yang baru sekaligus mendorong Mahasiswa-nya untuk juga menemukan sesuatu yang baru ( lebih baik ) atau solusi bagi fenomina yang terus berkembang menjadi lebih kompleks. sedangkan guru hanya di tuntut untuk mendidik siswanya agar bisa menjadi manusia yang sempurna. Guru hanyalah dituntut untuk mengajarkan dan menyampaikan perangkat apa saja yang harus dimiliki seorang manusia untuk menjadi manusia yang utuh (insan kamil).
Suatu perguruan tinggi akan dianggap berhasil apabila Mahasiswa-nya mampu memberikan tawaran baru ( penemuan ) terhadap dunia. penelitian yang membudaya dikalangan kampus yang pada akhirya akan membuat kampus menjadi pembaharu bagi kehidupan di segala bidang karena dari sinilah seorang intlektual yang mampu menjawab tantangan zaman dilahirkan. Tentunya semua itu bisa terwujud atau dengan kata lain Mahasiswa akan mampu melahirkan karya-kayanya kalau dosen yang setiap waktu mendampinginya tidak miskin karya. Mahasiswa akan merasa tertantang kalau tiap waktu dosen yang memberikan materi kuliayah di kelasnya selalu memberikan tantangan untuk menjadi generasi yang kritis dan kreatif. Dengan seperti itu maka Mahasiswa akan mempunyai kreatifitas kepenulisan yang baik kalau dosennya sudah mamapu untuk berkrya ( menulis ).
Selama ini kalau kita melihat aktifitas dosen yang mengabdikan dirinya di kampus STIK Annuqayah tercinta ini, sepertinya masih jarang yang masuk kata gori sebagai Dosen yang baik ( Profesional ), karena mereka masih jarang atau bahkan sama sekali tidak memiki karya apapun. Memang ada sebagian dari mereka yang mampu untuk menulis namun sama sekali tidak sebanding dengan jumlah dosen yang ada. Keberadaan mereka hanyalah bisa dihitung dengan jari.
Potensi kepenulisan di STIK Annuqayah sangatlah besar hal ini dapat kita lihat pada beberapa dosen yang sudah menjadikan karangannya sebagai referensi utama dalam perkuliahan. Untuk itu sudah sepatutnya potensi yang ada mendapat perhatian yang serius dari STIKA.
Pembenahan di segala bidang harus segera dilakukan karena kalau tidak kemampuan berkarya di kampus ini tetap akan menjadi hal yang tidak perioritas dan pada akhirnya tidak akan berkembang dengan baik. Pembenahan dapat dimulai dengan memberikan penghargaan yang sepadan terhadap dosen atau Mahasiswa yang mampu melahirkan kreatifitas menulisnya, Selain itu lembaga penelitian dan pengembangan kampus juga harus difungsikan secara maksimal, dosen yang memiliki jabatan di lembaga ini tidak boleh berdiam diri dan santai saja seperti dosen-dosen lainnya karena dipundak mereka ada tugas untuk melekukan penelitian sekaligus mempublikasikannya. Selama ini manfaat dari lembaga ini tidak bisa kita rasakan karena lembaga ini memang belum memliki karya apa-apa atau kalaupun misalnya ada belum dipublikasikan jadi tetap saja sama dengan tidak ada.
Dengan adanya karya dari lembaga ini diharapkan akan menajadi pancingan bagi para Mahasiswa secara umum dan dosen secara khusus untuk juga melakukan kreatifitas padat kekaryaan sehingga budaya tulis menulis menjadi gandrungan penghhuni kampus ini yang pada akhirnya bisa mengangkat kampus ini lebih baik.
Jika kita lihat di berbagai kampus yang saat ini memiliki nama yang besar dan terkenal hal itu disebabkan pada keratifitas dosen dan Mahasiswa-nya yang mampu memberikan warna terhadap perembangan zaman saat ini, karena budaya kekaryaan sudah tumbuh dengan subur sehingga apabila mereka (Mahasiswa dan Dosen ) tidak mampu melahirkan karya dianggap sesuatu yang tidak wajar.
Sebenarnya budaya kratifitas menulis di Annuqayah sudah tumbuh sejak lama, hal ini terbukti dengan adanyan beberapa lingkar pena yang cukup aktif menumbuh dan dan mengembangkan bakat kepenulisan namun sekali lagi perhatian yang diberikan intitusi kurang sempurna sehingga bakat dan keahlian yang ada terus menerus terpendam. Selain itu sistem pembelajaran di STIK Annuqayah yang diberikan beberapa dosen tertentu masih banyak yang kurang mendukung untuk melahirkan kreatifitas hal ini dapat kita lihat pada beberapa dosen yang masih menggunakan sistem ceramah dalam perkuliahannya parahnya lagi apabila mendapat sanggahan atau kritikan dari Mahasiswa-nya ia menjadi berang dan ujung-ujungnya sang Mahasiswa tadi tidak lulus atau mendapat nilai yang tidak sepantasnya. Padahal Mahasiswa bukan objek yang hanya harus menerima saja tapi dia harus bisa memberikan perbandingan dari pembacaan yang mereke lakukan.
Dengan adanya dosen yang sering memaksakan kehendaknya ini membuat Mahasiswa lebih banyak memlih diam dan menerima dengan apa adanya yang pada akhirnya potensi yang mereka miliki semakin tenggelam dan hilang. Maka jangan heran kalau sampai saat ini Mahasiswa di STIKA belum mampu melahirkan apa-apa ketika dia menyandang gelar sarjana selain menambah deretan jumlah pengangguran yang terus tumbuh dengan subur. Sulit di percaya memang tapi begitulah kenyataannya.
Bila kondisi ini tidak segera mendapat perhatian yang serius maka tetap saja Mahasiswa STIK Annuqayah tidak akan mampu melakukan apa – apa dan jangan harap budaya tulis menulis di kampus ini bisa tumbuh dengan baik. Sekali lagi budaya keratifitas ini harus segera di tumbuhkembangkan karena kampus ini adalah kampus pesantren, sedangkan pesantren pada awalnya merupakan tempat dimana seorang intlektual yang mampu menerjemahkan idenya kedalam bahasa tulian lahir.
Begitu banyak ulama pesantren klasik yang mampu melahirkan karya-karyanya namun yang pantas kita pertanyakan saat ini adalah kemana budaya kreatifitas tersebut yang telah lama mentradisi dikalangan kita menghilang? Mampukah kita kembali menumbuhkembangkan seperti sedia kala? Semoga saja bisa..

Penulis adalah mahasiswa STIKA semester IV
yang kali ini aktif di pergerakan

Tagged as:

Arits Ilham

Orang sederhana, cenderung merasa kekurangan, tidak pernah puas dengan proses belajar yang telah dilakukanya. Baginya, tidak ada kata berhenti untuk sebuah pembelajaran, salah satu konsep hidupnya, belajar terus menerus meski berulang kali mengantarkannya pada kesalahan dan kekalahan. Tekadnya, berupaya memberikan senyum kesejukan pada orang lain.

Langganan

Jika ingin berlangganan tulisan di blog ini, silahkan pasang email Anda di kolom berikut

Bagikan ke

Tulisan Terkait

0 komentar:

Pengikut

Copyright © 2013 Pengintai Senja. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top